Sifat dan Karakter Wanita dalam Pandangan Islam


Sifat dan Karakter Wanita dalam Pandangan Islam

Hasil gambar untuk Sifat dan Karakter Wanita dalam Pandangan Islam

Wanita, sosok menarik yang tidak akan pernah ada habisnya untuk diperbincangkan dari zaman ke zaman. Wanita adalah makhluk Allah Swt. yang paling unik. Wanita juga memiliki keistimewaan-keistimewaan yang sangat luar biasa dan kelebihan tersendiri sehingga menjadi makhluk yang spesial dalam al-Qur'an. Dengan begitu, para wanita terbebas dari anggapan-anggapan salah yang selama ini menyelimutinya.

Dalam diri wanita ada sifat dan karakter yang sangat khas, dengan adanya sifat dan karakter ini, wanita mampu membawa kepribadian yang berbeda dengan lawan jenisnya. Ada beberapa karakter yang melekat pada diri wanita, diantaranya adalah sebagai berikut:

Malu

Rasa malu pada wanita sudah menjadi sifat dan fitrah yang tidak bisa dipisahkan. Menurut Imam Nawawi, dalam kitab Riyadush Shalihin, bahwa hakikat rasa malu merupakan akhlak yang muncul dari dalam diri untuk meninggalkan suatu keburukan, menghentikan kelalaian, dan munculnya perilaku buruk kepada orang lain. Malu merupakan salah satu perilaku manusia yang termasuk dalam kategori akhlak mulia, apabila digunakan dengan sebaik mungkin dan dalam batasan-batasan tertentu.


Seorang wanita yang imannya kuat akan selalu menggunakan sifat malu tersebut pada tempatnya, dimanapun ia berada. Karena ia yakin bahwa Allah Swt. selalu bersamanya. Rasulullah Saw. bersabda sebagai berikut,  "Malu dan iman senantiasa berjajar  bersama. Apabila salah satunya dicabut, maka hilanglah yang lainnya."  (HR. Hakim)

Keibuan

Kaum wanita sangat identik sekali dengan sifat keibuan karena ia memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh laki-laki. Sifat keibuan merupakan manifestasi dari sikap dan sifat seorang wanita, sehingga ia bisa mendidik, mengayomi, dan mengasuh anak-anaknya.

Sifat keibuan tidak berbanding lurus dengan penampilan fisik maupun karena status pernikahan. Wanita yang memiliki sifat keibuan akan selalu memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi orang-orang yang ada di  sekitarnya. Sifat keibuan merupakan sebuah perasaan yang didedikasikan kepada orang lain tanpa meminta balasan apapun meskipun hanya sedikit.

Wanita akan dengan senang hati menanggung segala derita dan kesedihan tanpa harus menampakkan kepiluannya, itulah sifat keibuan yang paling mulia. Tidak heran apabila Rasulullah Saw. selalu menyebutkan sosok ibu tiga kali untuk dihormati, dipatuhi, dan disayangi. Karena adanya sifat keibuan-lah hidup wanita menjadi lebih mulia di mata Allah Swt.

Sabar

Sifat sabar menjadi bumbu wajib yang harus dimiliki oleh setiap wanita ketika akan menjalani kehidupan yang sesungguhnya. Para wanita wajib memiliki sifat sabar, ketika berumah tangga misalnya, dimana kesabaran mungkin akan banyak terkuras dalam mengurus rumah, anak-anak, suami, dan lainnya.

Sabar merupakan salah satu sifat yang sangat mulia. Wanita seharusnya selalu bisa bersikap tenang, lemah lembut, dan tidak pernah terpancing emosinya ketika teraniaya. Apabila kita bisa memelihara sifat sabar, maka kita akan termasuk hamba yang dicintai oleh Allah Swt. Sebagaimana firman-Nya:

"Dan, Allah mencintai orang-orang yang sabar". [Ali Imran : 146]

Oleh karena itu, sifat sabar harus kita pupuk sedini mungkin agar tidak terpengaruh dengan kehidupan yang kita sendiri tidak sanggup untuk menjalaninya. Sifat sabar akan menjadikan wanita seseorang yang tangguh dan kuat dalam menghadapi apapun dan sesulit apapun itu.

Penyayang

Penyayang merupakan sifat mendasar  yang dimiliki oleh banyak wanita. Sifat penyayang ini merupakan modal pribadi dan sosial yang sangat berharga bagi seorang wanita. Dengan sifat ini, wanita memiliki kekuatan yang sangat melimpah.

Wanita tentu bisa mewujudkan sifat penyayang dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam keluarga dan masyarakat ( membantu dan tolong-menolong, baik berupa tenaga, pikiran, dan materi). Rasulullah Saw. menyifati wanita penyayang sebagai orang yang penuh perhatian, kasih sayang, kelembutan, dan peka terhadap apapun.

Sifat penyayang merupakan ladang pahala yang memiliki limpahan rahmat bagi manusia. Oleh karena itu, semakin kuat rasa sayang yang diberikan kepada sesama, semakin kuat pula limpahan pahala dari Allah Swt. Diriwayatkan dalam sebuah hadist, dari Jabir bin Abdillah Ra. Berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda:

"Orang-orang yang penyayang niscaya akan disayangi pula oleh ar-Rahman (Allah). Maka sayangilah yang di atas muka bumi niscaya Yang di atas langit pun akan menyayangi kalian." (HR. Tirmidzi)

Mandiri

Wanita mandiri merupakan sosok yang mampu mengatur dirinya sendiri, cakap bertindak tanpa harus diperintah oleh orang lain, tidak mudah menyerah, dan selalu bertanggung jawab dengan keputusan yang diambilnya. Wanita yang memiliki sifat mandiri dikenal dengan manusia yang tangguh, kuat, selalu memiliki pikiran positif dimanpun ia berada dan mampu mempengaruhi orang lain yang ada di sekitarnya.

Islam tidak pernah mengekang para wanita untuk melakukan kebaikan. Justru Islam memberi peluang kepada wanita agar mandiri dan menjadi orang yang kuat dan tangguh. Tujuan ini tidak lain agar para wanita Islam mampu mendidik generasinya menjadi manusia yang tangguh.

Tanpa adanya bekal ilmu agama, sifat mandiri tidak akan bisa berjalan dengan baik. Ketika sifat mandiri telah kokoh maka apapun yang terjadi dalam kehidupan, seseorang tidak akan pernah sedikit pun terpengaruh oleh hal-hal yang buruk dan selalu berjalan di atas prinsipnya sendiri.

Manja

Salah satu sifat wanita lainnya adalah manja. Bagi sebagian orang, manja selalu diartikan dengan tidak baik dan merugikan orang lain. Tapi sebenarnya sifat manja telah lama melekat di dalam diri seseorang semenjak ia dalam kandungan.

Manja adalah hal yang sah-sah saja, tetapi apabila manja dilakukan secara berlebihan maka hal itu akan membuat orang lain merasa jengkel dan menyebalkan. Meskipun sudah beranjak dewasa, tidak ada salahnya kita tetap bersikap manja kepada orang tua kita. Sebab, manja juga bisa menaikkan derajat cinta antara anak dan orang tua. Begitu juga dalam kehidupan rumah tangga.

Para istri Rasulullah Saw. senang sekali bermanja-manja dengan beliau. Salah satunya adalah Aisyah Ra. Istri kesayangan Rasulullah Saw. setelah Khadijah Ra. wafat. Aisyah Ra.  mendapatkan tempat yang mulia di hati Rasulullah Saw. karena sifatnya yang manja, romantis, dan periang. Hal itu sebagai contoh bahwa sifat manja adalah anugerah hidup bagi wanita yang harus dijaga dan pelihara sebaik mungkin, karena itu bentuk tangga menuju rumah tangga yang bahagia.

Teliti

Sifat teliti yang melekat pada seorang wanita harus dipelihara sebaik mungkin. Para wanita senang sekali memperhatikan sesuatu secara detail. Imbasnya, hal-hal kecil yang membuatnya merasa tidak nyaman bisa ia temukan. Dengan sigap, ia menyingkirkan segala sesuatu yang bisa membuatnya berperilaku ceroboh dan tidak pantas.

Sifat teliti bisa memberikan manfaat kepada diri sendiri dan orang lain. Sebaliknya, orang yang tidak suka dengan hal-hal yang teliti dan detail bisa saja mendatangkan kemudharatan.

Pengertian teliti adalah cermat, waspada, hati-hati, dan tidak terburu-buru dalam melakukan sesuatu. Allah Swt. berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." ( QS. Al-Hujuraat [49]:6)

Perhatian

Perhatian adalah sebuah reaksi yang dilakukan seseorang secara sadar. Perhatian merupakan sebuah reaksi yang muncul dari panggilan hati dan jiwa seseorang. Umumnya, wanita memiliki sifat tersebut. Apabila seseorang memiliki hati yang lembut dipastikan sifat perhatiannya akan tanggap lebih cepat. Wanita senang dengan sesuatu yang bisa membuat orang lain senang. Sifat ini juga menjadi salah satu sifat andalan kaum wanita.

Wanita yang memiliki sifat perhatian umumnya sosoknya sedikit manja, peka terhadap sekitar, fokus, menjadi pendengar yang baik, dan lebih banyak mencurahkan kasih sayang. Dengan begitu orang-orang yang berada di sekitarnya merasa tenang, nyaman, dan merasa lebih berharga. Karena sifat perhatian ditunjukkan dengan sikap peduli yang tulus, bukan kebohongan.

Contoh wanita yang memiliki sifat perhatian adalah Khadijah Ra. Ia tidak segan-segan mencurahkan seluruh perhatiannya hanya untuk Rasulullah Saw. Khadijah Ra. juga mengerahkan seluruh tenaga dan hartanya hanya untuk Islam. Tidak heran, jika umat Islam memberinya gelar umul mukminin.

Itulah uraian 8 sifat dan karakter wanita dalam pandangan Islam, semoga bermanfaat bagi kita semua.


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »