Kelebihan dan kekurangan Aplikasi Native, Web Mobile dan Hybrid



Kelebihan dan kekurangan Aplikasi Native, Web Mobile dan Hybrid

1.       Aplikasi Native
Kelebihan:
  • Performa yang sangat baik karena ditulis secara native untuk platform spesifik.
  • Mampu mengakses semua fitur perangkat keras smartphone, seperti info device, accelerometer, kamera, kompas, file, dan sebagainya.
  • User yang sudah terdaftar hanya butuh klik saja.
  • Menghasilkan antarmuka look and feel yang alami dengan sangat baik.
  • Native Apps dapat menyimpan file konten seperti gambar dan atau text sementara dalam internal memori gadget dan mensinkronkannya dengan dengan server berbasis web nantinya.
Kekurangan:
  • Pengembangan yang tidak mudah karena menggunakan lingkungan, bahasa, dan API (Application Programming Interface) spesifik.
  • Aplikasi hanya berjalan pada platform yang sudah dispesifikasikan diawal pengembangan.
  • Apabila ingin tersedia di platform lain maka harus ditulis dari awal dengan menggunakan tool pengembangan yang sesuai.
  • Harus berbayar untuk menjadi Mobile Developer.
  • Harus mendevelop menggunakan bahasa pemograman java, c# atau lainnya.
  • Siklus development yang lambat -> (develop, compile, deploy, repeat). 

 2.    Aplikasi Web Mobile
Kelebihan:
  • Dapat berjalan baik di semua browser modern pada platform mobile.
  • Tahap pengembangan yang sangat mudah karena menggunakan teknologi-teknologi web yang sudah ada. Tidak perlu mempelajari bahasa baru karena menggunakan bahasa yang sudah familiar, yaitu HTML5, CSS3, dan JavaScript.
  • Web developers bisa menggunakan tool yang lain (banyak tool).
  • Kita bisa memperbaiki bug di saat itu juga.
  • Siklus development yang terbilang cepat.
  • Web Mobile Apps tidak dipasarkan melalui App Store atau Google Play, sehingga developer tidak terikat dengan aturan-aturan pemasaran yang dimiliki oleh App Store atau Google Play.
  •  Developer memiliki kebebasan untuk merancang kegiatan pemasaran untuk aplikasi mereka.


Kekurangan:
  • Kemampuan aplikasi sangat terbatas, yakni tidak dapat mengakses fitur-fitur perangkat keras smartphone.
  • Sesuai karakteristiknya, aplikasi web mobile hanya tersedia secara online.
  • Performa kurang stabil dan bergantung pada konektivitas yang ada.
  • Kita harus membuat peraturan sendiri untuk sistem pembelian pada aplikasi.
  • Akan menjadi susah untuk menampilkan UI yang bagus.

 3.    Aplikasi Hybrid

Kelebihan:
  • Tahap pengembangan yang relatif mudah karena memanfaatkan standar teknologi web.
  • Hasil pembuatan aplikasi dapat berjalan pada hampir semua platform mobile (bergantung framework yang digunakan) dan menariknya didistribusikan secara native.
  • Penggunaan framework aplikasi mobile memungkinkan akses ke fitur-fitur perangkat keras, seperti accelerometer, kamera, kalender, kontak, compass, storage, dan geolocation.
  • Memungkinkan pembuatan aplikasi online maupun offline.
  • Dapat berfungsi dalam kondisi baik terhubung jaringan (termasuk internet) maupun tidak.
  • Integrasi dengan file system perangkat.
  • Integrasi dengan Web-services.
  • Embed dengan browser untuk meningkatkan akses ke konten online secara dinamis
Kekurangan:
  • Memerlukan perangkat lunak bantu framework pengembangan aplikasi mobile berbasis web yang stabil dan mendukung lintas platform.
  • Bagaimanapun, performa aplikasi hybrid masih belum bisa menyamai aplikasi native.
  • Masih dianggap minim pengalaman pengguna.
  • Meskipun banyak manfaatnya, aplikasi Hybrid masih dianggap berkompromi ketika terkait dengan pengalaman pengguna sehingga pengembang masih berharap banyak pada aplikasi Native.
  • Bagaimanapun aplikasi hybrid masih belum bisa menyamai aplikasi native. .



Top of Form
Bottom of Form

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »