Faktor-faktor
penyebab pergaulan remaja
Remaja adalah generasi penerus yang
akan membangun bangsa ke arah yang lebih baik yang mempunyai pemikiran jauh ke
depan dan kegiatannya yang dapat menguntungkan diri sendiri, keluarga, dan
lingkungan sekitar. Maka dari itu remaja tersebut harus mendapatkan perhatian
khusus, baik oleh dirinya sendiri, orang tua, dan masyarakat sekitarnya.
Pergaulan remaja saat ini dapat di bilang telah melenceng dari jalur yang
sebenarnya. Telah banyak kita lihat baik melalui media maupun pengamatan secara
langsung di lingkungan sekitar kita. Adanya remaja yang berprestasi juga ada
yang melakukan kasus – kasus seperti sex bebas, narkoba, tauran dan lain – lain
yang dapat merugikan dirinya sendiri maupun orang lain. Di masa remaja
merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak – kanak ke masa dewasa,
yang disertai dengan berbagai perubahan baik secara fisik, psikis,maupun secara
social. Oleh karena itu pergaulan merupakan komponen penting dalam kehidupan
karena dalam pergaulan remaja dapat menentukan jati dirinya.
Inilah
beberapa factor yang menyebakan terjadinya pergaulan remaja sebagai
berikut :
1. Faktor Keluarga
Para orang tua perlu menyadari bahwa zaman telah berubah.
Sistem komunikasi, pengaruh media massa, kebebasan bergaul dan modernisasi di
berbagai bidang. Dalam rumah tangga orang tua dalam mendidik anak janganlah
terlalu keras dan jangan terlalu mengekang anak. Sebab anak yang terlalu
dikekang nantinya akan berdampak pada pergaulanya. Ketika anak tumbuh remaja,
ia akan belajar menambah wawasan dan rasa ingin tahu yang lebih luas kehidupan diluar.
Kemudian ada lagi penyebab anak menjadi berubah liar. Karena yang sering
melihat kedua orang tuanya bertengkar. Sehingga dia menjadi keras karena mereka
pikir kekerasan adalah bagian dari dirinya, sehingga itu adalah hal yang wajar jika ia melakukan kekerasan
pula. Sebaliknya, orang tua yang terlalu melindungi anaknya ketika remaja akan
tumbuh sebagai individu yang tidak mandiri dan dan tidak berani mengembangkan
indentitasnya yang unik. Begitu bergabung dengan teman-temannya. Ia akan menyerahkan
dirinya dengan mudah, karena dengan rasa ingin tahunya.
2.
Faktor Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan tempat para siswa
belajar dalam mencari ilmu dan sebagai lembaga yang harus mendidik siswanya
menjadi sesuatu. Dalam sekolah terlebih dahulu dilihat dalam pengajaran gurunya
terhadap siswa. Tetapi kebanyakan sekolah yang diutamakan dalam yaitu peraturan
yang terlalu ketat. Sehingga lingkungan sekolah tidak merangsang siswanya untuk
belajar misalnya, suasana kelas yang monoton, peraturan yang tidak relevan,
dengan pengajaran, fasilitas kurang memadai, dan lainya. Sehingga akan
menyebabkan siswa lebih senang melakukan kegiatan diluar sekolah bersama
teman-temannya. Baru setelah itu masalah pendidikan, dimana guru jelas
memainkan peranan paling penting. Sayangnya guru lebih berperan sebagai
penghukum dan pelaksana aturan, serta sebagai tokoh otoriter yang sebenarnya
juga menggunakan cara kekerasan dalam mendidik siswanya meskipun caranya
berbeda.
3.
Faktor lingkungan Sekitar
Lingkungan di antara rumah dan sekolah
yang sehari-hari remaja alami, juga membawa dampak terhadap munculnya
perkelahian. Misalnya lingkungan rumah yang sempit dan kumuh, dan anggota
lingkungan yang berperilaku buruk (misalnya narkoba). Begitu pula sarana
transportasi umum yang sering menomor-sekiankan pelajar. Juga lingkungan kota
(bisa negara) yang penuh kekerasan. Semuanya itu dapat merangsang remaja untuk
belajar sesuatu dari lingkungannya, dan kemudian reaksi emosional yang
berkembang mendukung untuk munculnya perilaku berkelahi.
Tantangan
remaja sekarang yang harus dihadapi
Sekarang dengan mudahnya informasi
bisa didapat. Seperti melalui media elektronik, media cetak, ataupun yang
terbaru melalui dunia maya atau internet. Informasi tersebut dapat berupa hal
yang positif maupun negatif. Salah satu informasi positif kita dapat menambah
wawasan yang belum kita ketahui. Sedangkan salah satu informasi negatif yang
banyak menjadi perhatian adalah informasi mengenai situs dewasa yang dengan mudahnya semua orang dapat
mengakses terutama melalui internet. Dikhawatirkan dengan banyaknya informasi tanpa batasan tersebut dapat merubah
persepsi remaja mengenai seks dan hal negative lainya. Sebab itu keluarga dan
sekolah merupakan tempat yang tepat bagi remaja untuk mendapatkan informasi
yang benar mengenai pendidikan seks, karena biasanya remaja mengambil contoh
dari prilaku orang tua dan orang dewasa lain di sekitarnya.
Dampak
pergaulan remaja:
beberapa dampak dari pergaulan remaja :
1 Kenakalan dalam keluarga
Kebanyakan remaja sekarang masih
labil sekali dalam melakukan hal yang negatif. Sehingga dalam hal ini yang
terpenting adalah peran orang tua dalam megontrol anak dan mengawasi mereka
dengan melarang dalam melakukan hal tertentu. Namun, bagi sebagian anak remaja,
larangan tersebut malah dianggap hal yang buruk dan mengekang mereka.
Akibatnya,mereka akan memberontak dengan banyak cara.Contohnya seperti tidak menghormati,
berbicara tidak sopan dan kasar pada orang tua, mengabaikan perkataan orang
tua.
2.
Kenakalan dalam pergaulan
Remaja sekarang yang paling nampak
adalah pergaulan bebas yang sering terjadi. Sampai sekarang ini , masih
banyak para remaja yang terjebak dalam pergaulan yang negatif. Mulai dari
pemakaian obat-obatan terlarang sampai seks bebas. Membawa remaja pada sebuah
pergaulan buruk memang relatif mudah, dimana remaja sangat mudah dipengaruhi
oleh hal-hal negatif yang menawarkan kenyamanan sesaat. Sehingga akibat
pergaulan bebas remaja ini, keluarganya harus menanggung beban yang cukup berat.
3.
Kenakalan dalam pendidikan